SEBELUMNYA DI BEATBOXOLOGY: http://beatboxology.blogspot.com/2015/02/diary-beatboxer-atas-nama-terima-kasih.html
Dear Diary, pagi ini BBXLGY harus kembali menelusuri jalan
demi menggapai seonggok batu akik. Sepeda motor yang mulai berkarat dimakan
waktu tetap mencoba tegar menemaniku. Debu jalanan bukanlah halangan untuk sekedar
menghibur diri di saat aspal menjadi lautan manusia. Setiap ciprat ludah yang
menjadi noda abadi di kaca helm adalah saksi kesetiaanku terhadap seni vocal
ini. Orang lain mungkin melihat BBXLGY aneh, setiap kali mengendarai motor
selalu menganggukkan kepala sendiri. Tidak, itu hanyalah salah satu pertanda
untuk menyesuaikan tempo beatbox.
Dear Diary, meski tanganku erat menggenggam kemudi kendali
kuda besi ini, namun sebenarnya BBXLGY tak ingin diam kaku, karena fast beat
tidak akan menarik tanpa tangan yang hanya berpangku. Drum and bass menjadi
beat wajib tatkala motor BBXLGY ngebut hingga 50 km/jam. Setiap lampu lalu
lintas yang menyala merah merupakan panggung bagi BBXLGY, di saat orang lain
menggeber gas percuma, BBXLGY memacu kecepatan ketukan pattern semaksimal
mungkin. Setiap putaran roda, setiap ban yang mulai gundul, BBXLGY tak akan
berhenti untuk menikmati beatbox. Meski bus tua kentut asap knalpot pekat,
namun masih ada masker yang melindungi instrument utama beatbox BBXLGY, mulut.
Dear Diary, noda yang membekas pada kaca helm adalah teman
yang selalu ikhlas menerima diludahin oleh BBXLGY. Setiap millimeter kaca yang
memburam, disitulah tersembunyi proses berkembangnya skill beatbox.
SELANJUTNYA DI BEATBOXOLOGY: http://beatboxology.blogspot.com/2015/03/grand-beatbox-battle-2015.html
SELANJUTNYA DI BEATBOXOLOGY: http://beatboxology.blogspot.com/2015/03/grand-beatbox-battle-2015.html